SISTEM INFORMASI
Konsep Dasar Sistem
Sistem : kumpulan dari
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Jerry
FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Karakteristik
Sistem / Elemen Sistem :
·
Memiliki komponen ;
Suatu sistem terdiri dari
sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu
kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya,
selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai
suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu
perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem
yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri
sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian
juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi
adalah subsistemnya.
·
Batas sistem (boundary) ;
Batas sistem merupakan
daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau
dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope)
dari sistem tersebut.
·
Lingkungan luar sistem
(environment) ;
Adalah apapun di luar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
·
Penghubung sistem
(interface) ;
Merupakan media penghubung
antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
·
Masukan sistem (input) ;
Merupakan energi yang
dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance
input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi
yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem
komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
·
Keluaran sistem (Output) ;
Merupakan hasil dari energi
yang diolah oleh sistem.
·
Pengolah sistem (Process) ;
Merupakan bagian yang
memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
·
Sasaran sistem ;
Kalau sistem tidak mempunyai
sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Klasifikasi
Sistem :
·
Sistem abstrak ; sistem yang berupa
pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia)
Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi,
sistem produksi dll.)
·
Sistem alamiah ; sistem yang terjadi
melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi
dll.
Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia.
Sistem buatan manusia yang
melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh
; sistem informasi)
·
Sistem Tertentu
(deterministic system) ; beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari
sistem dapat diramalkan (contoh ; sistem komputer)
Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
·
Sistem tertutup (close
system) ;
sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya.
Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak
luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada
sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system
(secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya.
·
Sistem sederhana dan Sistem
kompleks
Tingkatan Sistem
Informasi
Beberapa jenis TI yang dikembangkan berdasarkan lini
manajerial, memiliki fungsi dan manfaat bagi tiap tingkatan manajerial. Adapun
tingkatan SI tersebut adalah :
1. Sistem Pemrosesan Transaksi
(Transaction Processing Sytems-TPS). TPS merupakan hasil perkembangan dari
pembentukan kantor elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan rutin
diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS, data yang
dimasukkan merupakan data-data transaksi yang terjadi.
2. Sistem Informasi Manajemen (SIM).
SIM adalah sebuah kelengkapan
pengelolaan dari proses-proses yang menyediakan informasi untuk manajer guna
mendukung operasi-operasi dan pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi.Pada
SIM, masukan yang diberikan berupa data transaksi yang telah diproses, beberapa
data yang asli, model-model pengolahan data.Kemudian data-data tersebut akan
diproses. Proses yang terjadi berupa pembuatan laporan-laporan yang ringkas,
keputusan-keputusan yang rutin dan jawaban dari query yang diberikan.
3. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
merupakan peningkatan dari SIM dengan penyediaan prosedur-prosedur khusus dan
pemodelan yang unik yang akan membantu manajer dalam memperoleh alternative
keputusan.
4. Sistem Informasi e-Business dibangun
untuk menjawab tantangan pengintegrasian data dan informasi dari proses bisnis
berbasis internet.
Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem
terotomasi ; yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi
dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang
digunakan dalam masyarakat modern.
Sistem
terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu ;
§ Perangkat keras (CPU, disk,
printer, tape).
§ Perangkat lunak (sistem
operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi, program aplikasi).
§ Personil (yang
mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan
aktivitas manual yang mendukung sistem).
§ Data (yang harus tersimpan
dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
§ Prosedur (instruksi dan
kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem
terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori :
¨
On-line systems. Sistem on-line adalah
sistem yang menerima langsung input pada area dimana input tersebut direkam dan
menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi pada area dimana mereka
dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya ratusan
kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta
api, perbankan dll.
¨
Real-time systems. Sistem real-time adalah
mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga
output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan
dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya
seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalah skala detik
atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya
berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan
pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
¨
Decision support system +
strategic planning system. Sistem yang memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu
para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan
organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem
akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket
pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga
fungsi-fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam
bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
¨
Knowledge-based system. Program komputer yang
dibuat mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.
Sistem
berdasarkan prinsip dasar secara umum terbagi dalam :
·
Sistem terspesialisasi ; adalah sistem yang sulit
diterakpan pada lingkungan yang berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang
dipindahkan ke darat)
·
Sistem besar ; adalah sistem yang
sebagian besar sumber dayanya berfungsi melakukan perawatan harian (misalnya
dinosaurus sebagai sistem biologi menghabiskan sebagian besar masa hidupnya
dengan makan dan makan).
·
Sistem sebagai bagian dari
sistem lain
; sistem selalu merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih kecil.
·
Sistem berkembang ; walaupun tidak berlaku
bagi semua sistem tetapi hampir semua sistem selalu berkembang.
Pelaku sistem
terdiri dari 7 kelompok :
1.
Pemakai ;
Pada umumnya 3 ada jenis
pemakai, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.
2.
Manajemen ;
Umumnya terdiri dari 3 jenis
manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana
sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan
sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan
sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen biasanya
terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang,
misalnya ;
“ sistem tersebut harus
mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus dikembangkan dalam waktu enam
bulan dengan melibatkan programmer dari departemen w, dengan biaya sebesar x”.
3.
Pemeriksa ;
Ukuran dan kerumitan sistem
yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem tersebut
diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa.
Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran
standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.
4.
Penganalisa sistem ;
Fungsi-fungsinya antara lain
sebagai :
-
Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama
berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut
sistem lama.
-
Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan
pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
-
Mediator ; yaitu yang
menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain pemakai, manajer,
programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya
sikap dan cara pandang yang sama.
-
Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih
berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa
sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang
lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi
porsi penganalisa sistem.
5.
Pendesain sistem ;
Pendesain sistem menerima
hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada
teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur
tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.
6.
Programmer ;
Mengerjakan dalam bentuk
program dari hasil desain yang telah diterima dari pendesain.
7.
Personel pengoperasian ;
Bertugas dan
bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat keras,
keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak
diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan
klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.
Hal mendasar dalam pengembangan sistem
Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini dipengaruhi sejumlah hal,yaitu :
·
Produktifitas,
saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan lebih cepat. Hal
ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas,
kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri, bahasa
pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50 %
sampai 70 % sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis
pemakaian perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
·
Realibilitas, waktu yang dihabiskan
untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan
sistem.
Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang
digunakan di berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya sangat tidak
mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang bisa
dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan cara
untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan mengganti program, menghilangkan
sejumlah statement lama atau menambahkan sejumlah statement baru.
·
Maintabilitas, perawatan mencakup ;
-
modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk
meningkatkan kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam
pengoperasian sistem),
-
modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50%
sampai 80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem
dilakukan untuk revisi, modifikasi, konversi,peningkatan dan pelacakan
kesalahan.
Konsep
Dasar Informasi:
Informasi: data yang
telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa
fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data
menjadi suatu informasi == input - proses – output.
Data merupakan raw material untuk suatu informasi.
Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu
informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level
di atasnya, atau sebaliknya.
Representasi informasi: pelambangan informasi,
misalnya: representasi biner.
Kuantitas informasi: satuan ukuran informasi.
Tergantung representasi. Untuk representasi biner satuannya: bit, byte, word
dll.
Kualitas informasi: bias terhadap error,
karena: kesalahan cara pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur
prmrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman atau
koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur pemrosesan
ketidak berfungsian sistem.
Umur informasi: kapan atau sampai kapan
sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi penggunanya. Ada condition
informasion (mengacu pada titik
waktu tertentu) dan operating information
(menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).
Kualitas Informasi ; tergantung dari 3 hal, yaitu
informasi harus :
·
Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan masudnya.
·
Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat.
·
Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Nilai Informasi ; ditentukan dari dua hal, yaitu
manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran
nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau
cost benefit.
Definisi Sistem
Informasi:
Suatu sistem
terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.
Atau ;
Sebuah sistem
terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk
mendukung operasi, manajemen dalam suatu
organisasi.
Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan
perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.
Dari definisi
di atas terdapat beberapa kata kunci :
1.
Berbasis komputer dan Sistem
Manusia/Mesin
-
Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer dan pemrosesan
informasi
-
Sistem manusia mesin: ada interaksi
antara manusia sebagai pengelola dan mesin sebagai alat untuk memroses
informasi. Ada
proses manual yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang terotomasi oleh
mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur/manual sistem.
2.
Sistem basis data terintegrasi
-
Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah
data base manajemen system.
3.
Mendukung Operasi
-
Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi
organisasi.
Istilah Sistem Informasi
= Manajemen
Information System
= Information
Processing System
= Information
Decision System
= Information
System.
Semuanya mengacu pada sebuah sistem informasi
berbasis komputer yang dirancang untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi
pengambilan keputusan suatu organisasi.
Menurut Robert
A. Leitch ; sistem
informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Komponen
Fisik Sistem Informasi:
1. Perangkat keras komputer: CPU, Storage, perangkat Input/Output, Terminal
untuk interaksi, Media komunikasi data
2. Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan
utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat
lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll).
3. Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.
4. Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem
5. Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:
-
Clerical personnel (untuk menangani transaksi
dan pemrosesan data dan melakukan inquiry = operator);
-
First level manager: untuk mengelola pemrosesan
data didukung dengan perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi
out-of-control dan pengambilan keputusan level menengah ke bawah.
-
Staff specialist: digunakan untuk analisis
untuk perencanaan dan pelaporan.
-
Management: untuk pembuatan laporan
berkala, permintaan khsus, analisis khusus, laporan khsusus, pendukung
identifikasi masalah dan peluang.
Aplikasi = program + prosedur pengoperasian.
HUBUNGAN PENGELOLA DENGAN SISTEM INFORMASI
Pada bagian 1 sudah disebutkan bahwa salah satu
komponen dari sistem informasi adalah personel sebagai pengelola informasi.
Oleh karena itu hubungan antara sistem informasi dengan pengelolanya sangat
erat. Sistem informasi yang dibutuhkan sangat tergantung dari kebutuhan
pengelolanya.
Pengelola sistem informasi terorganisasi dalam suatu
struktur manajemen. Oleh karena itu bentuk / jenis sistem informasi yang
diperlukan sesuai dengan level manajemennya.
Manajemen
Level Atas:
untuk perencanaan strategis, kebijakan dan pengambilan keputusan.
Manejemen
Level Menengah: untuk perencanaan taktis.
Manejemen
Level Bawah: untuk perencanan dan pengawasan operasi
Operator: untuk pemrosesan transaksi
dan merespon permintaan.
Untuk pengembangan sebuah sistem informasi
diperlukan struktur manajemen organisasi personil.
Strutktur dasarnya:
Direktur Sistem Informasi
Manajer Pengembangan Sistem
Analis Sistem
Programmer
Manejer Komputer dan
Operasi.
Variasi struktur manajemen sangat tergantung pada
Managerial Efficiency vs User Service.
PENERAPAN
SISTEM INFORMASI DALAM AKTIVITAS MANUSIA, ANTARA LAIN:
| Sistem reservasi pesawat
terbang: digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani pemesanan/pembelian
tiket
| Sistem untuk menangani
penjualan kredit kendaraan bermotor sehingga dapat digunakan untuk memantau hutang
para pelanggan
| Sistem biometric yang dapat
mencegah orang yang tak berwenang mengakses informasi yang bersifat rahasia
dengan cara menganalisa sidik jari atau retina mata
| Sistem POS (point-of-sale)
yang diterapkan pada pasar swalayan dengan dukungan pembaca barcode untuk
mempercepat pemasukan data
| Sistem telemetri atau pemantauan
jarak jauh yang menggunakan teknologi radio,misal untuk mendapatkan suhu
lingkungan pada gunung berapi atau memantau getaran pilar jembatan rel kereta
api
| Sistem berbasiskan kartu
cerdas (smart card) yang dapat digunakan oleh juru medis untuk mengetahui
riwayat penyakit pasien
| Sistem yang dipasang pada
tempat-tempat public yang memungkinkan seseorang mendapatkan informasi seperti
hotel,tempat pariwisata,pertokoan dll.
| Sistem layanan akademis berbasis
web
| Sistem pertukaran data
elektronis (Electronic Data Interchange / EDI) yang memungkinkan pertukaran
dokumen antar perusahaan secara elektronis dan data yg terkandung dalam dokumen
dapat diproses secara langsung oleh komputer
| E-government atau system
informasi layanan pemerintahan yang berbasis internet..
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Perancangan
sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada,
dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi
pada sistem yang baru.
SIKLUS HIDUP
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
(SYSTEM DEVELOPMENT
LIFE CYCLES - SDLC)
Secara konseptual siklus
pengembangan sebuah sistem informasi adalah sbb :
1. Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya
untuk sistem informasi dan proses organisasi.
2. Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat
keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi
3. Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk
mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan
testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak
4. Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan
panduan seperlunya.
5. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan
perubahan atau tambahan fasilitas.
6. Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus
sistem telah dioperasikan.
Siklus
tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model
klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-model baru, seperti
prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas.
ANALISIS SISTEM
Alasan
pentingnya mengawali analisis sistem:
1. Problem-solving: sistem lama tidak
berfungsi sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu analisis diperlukan untuk
memperbaiki sistem sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
2. Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga
diperlukan adanya modifikasi atau tambahan sistem informasi untuk mendukung
organisasi.
3. Mengimplementasikan ide atau teknologi baru.
4. Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan.
Batasan Analisis Sistem:
Aktifitas
yang dilakukan dalam analisis sistem harus dapat menjawab pertanyaan umum, sbb:
1. Sistem baru apakah yang akan
dibangun? atau
2. Sistem apakah yang akan
ditambahkan atau dimodifikasi pada sistem lama yang sudah ada?
Untuk
itu secara detail harus dijawab pertanyaan-pertanyaan:
1. Informasi apakah yang
dibutuhkan?
2. Oleh siapa?
3. Kapan?
4. Dimana?
5. Dalam bentuk apa?
6. Bagaimana cara
memperolehnya?
7. Dari mana asalnya?
8. Bagaimana cara
mengumpulkannya?
Proposal mengadakan analisis
sistem ; Berisi:
1. Definisi yang jelas dan
konsisten tentang alasan untuk analisis
2. Definisi batasan analisis
yang akan dilakukan
3. Identifikasi fakta yang akan
dikumpulkan dan dipelajari selama analisis
4. Identifikasi sumber dimana
fakta dapat diperoleh
5. Uraian tujuan dan kendala
yang mungkin dalam analisis
6. Proyeksi kemungkinan masalah
yang akan terjadi selama analisis
7. Jadwal tentatif analisis
Sumber-sumber fakta yang
dapat dipelajari untuk analisis sistem:
1. Sistem yang ada
2. Sumber internal lain: orang, dokumen, dan hubungan antara
orang-organisasi atau fungsi ada
3. Sumber External: interface dengan sistem lain, seminar, vendor, jurnal, textbook dan
informasi atau ilmu lain yang berada diluar sistem
Kerangka Analisis:
1. Analisis terhadap level pembuat keputusan (manajemen organisasi):
menganalisa organisasi, fungsi dan informasi yang dibutuhkan beserta informasi
yang dihasilkan.
2. Analisis terhadap flow informasi: mengidentifikasi informasi apa yang diperlukan,
siapa yang memerlukan, dari mana asalnya.
3. Analisis terhadap input dan output.
Dalam
analisis ini digunakan teknik dan alat bantu, a.l: interview, questionaire,
observation, sampling and document gathering, charting (organisasi, flow, dfd,
ER, OO, dll), decision table and matric
Laporan hasil analisis:
Laporan
hasil analisis harus berisi:
1. Uraian alasan dan scope
(batasan) analisis
2. Deskripsi sistem yang ada
dan operasinya.
3. Uraian tujuan (objektif) dan
kendala sistem
4. Deskripsi tentang
masalah-masalah yang belum teratasi dan potensi masalah
5. Uraian tentang asumsi-asumsi
yang diambil oleh analis sistem selama proses analisis
6. Rekomendasi-rekomendasi
sistem yang baru dan kebutuhannya untuk desain awal
7. Proyeksi kebutuhan sumber
daya dan biaya yang diharapkan termasuk dalam desain sistem baru atau memodifikasinya.
Proyeksi ini termasuk kelayakan untuk proses selanjutnya.
Katagori aspek kelayakan:
1. Kelayakan teknis: kelayakan perangkat keras dan perangkat lunak.
2. Kelayakan ekonomi: apakah ada keuntungan atau kerugian, efisiensi biasa operasional
organisasi.
3. Kelayakan operasi: berhubungan dengan prosedur operasi dan orang yang menjalankan
organisasi
4. Kelayakan jadwal: dapat menggunakan model-model penjadwalan seperti PERT dan GANTT
CHART. Apakah jadwal pengembangan layak atau tidak.
Hasil akhir analisis sistem
(keputusan):
1. Hentikan pekerjaan, karena
proposal tidak layak.
2. Tunggu beberapa saat, karena
masih ada pertimbangan lain.
3. Modifikasi, manajemen
memutuskan untuk memodifikasi prososal dengan subsistem lain.
4. Proses dengan syarat, ada
persyaratan kelayakan.
5. Proses tanpa syarat, semua
syarat terpenuhi. Proposal diterima dan proses dilanjutkan ke desain awal.
Siklus
pengembangan sistem menurut J.F.Kelly ;
1. Penelitian sistem
- Definisi ruang lingkup.
- Studi penelitian
2. Analisis dan desain sistem
- Studi penelitian
- Pengumpulan data dan analisis
- Desain sistem
- Rencana implementasi
3. Pengembangan sistem
- Pengembangan
- Pengetesan
- Pengoperasian
- Perawatan
Siklus
pengembangan sistem menurut Martin L dan Thomas Harrel ;
1. Konsepsi sistem
2. Analisis pendahuluan
- Pendefinisan masalah pendahuluan
- Investigasi
- Persiapan usulan sistem
3. Desain sistem
- Analisis terinci
- Mendesain keputusan
- Mendesain sasaran
- Rancang bangun sistem
4. Pemrograman
- Memecahkan kembali rancang bangun
- Mengembangkan bagan alir secara garis besar
- Menulis instruksi program
- Merakit program
- Mempersiapkan data untuk tes
- Melakukan pengetesan
- Mengecek hasil
- Mendiagnosa kesalahan
- Membetulkan program
- Memulai pengetesan sistem
5. Dokumentasi
6. Instalasi sistem
7. Operasi sistem
PERANCANGAN SISTEM
Analisis
sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan what?
Sedangkan desain digunakan untuk menjawab pertanyaan how? Desain berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun untuk
memenuhi kebutuhan pada fase analisis.
Elemen-elemen
pengetahuan yang berhubungan dengan proses desain:
1. Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur organisasi, yaitu: man,
machines, material, money dan methods.
2. Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang diperoleh dari pemakai selama fase
analisis sistem.
3. Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.
4. Metode pemrosesan data, apakah: manual, elektromechanical, puched card,
atau computer base.
5. Operasi data. Ada
beberapa operasi dasar data, a.l: capture, classify, arrange, summarize,
calculate, store, retrieve, reproduce dan disseminate.
6. Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision table dll.
Langkah
dasar dalam proses desain:
1. Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya berdasarkan
informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari abstraksi dan
karakteristik keseluruhan kebutuhan informasi sistem.
2. Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model), berupa
gambaran sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional sebagai
unit sistem.
3. Menerapkan kendala2 organisasi (applying organizational contraints). Menerapkan
kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem yang paling optimal. Elemen
organisasi merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan
adalah: performance, reliability, cost,
instalation schedule, maintenability, flexibility, grouwth potensial, life
expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan sebagai sebuah
model yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi sebagai
input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total nilai
yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.
4. Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing
activities).
Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan
input-proses-output. Untuk menentukan hal ini diperlukan proses iteratif sbb:
a. Mengidentifikasn output
terpenting untuk mendukung/mencapai tujuan sistem (system’s goal)
b. Me-list field spesifik
informasi yang diperlukan untuk menyediakan output tersebut
c. Mengidentifikasi input data
spesifikik yang diperlukan untuk membangun field informasi yang diperlukan.
d. Mendeskripsikan operasi
pemrosesan data yang diterapkan untuk mengolah input menjadi output yang
diperlukan.
e. Mengidentifikasi elemen
input yang menjadi masukan dan bagian yang disimpan selama pemrosesan input
menjadi output.
f. Ulangi langkah a-e terus menerus
samapi semua output yang dibutuhkan diperoleh.
g. Bangun basis data yang akan
mendukung efektifitas sistem untuk memenuhi kebutuhan sistem, cara pemrosesan
data dan karakteristik data.
h. Berdasarakan kendala-kendala
pembangunan sistem, prioritas pendukung, estimasi cost pembangunan; kurangi
input, output dan pemrosesan yang ekstrim
i.
Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas pemrosesan
data yang menentukan kualitas umum pemrosesan data.
j.
Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain sistem.
5. Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk manajemen
apakah proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak. Hal-hal yang
perlu disiapkan dalam penyusunan proposal ini adalah:
a. Menyatakan ulang tentang
alasan untuk mengawali kerja sistem termasuk tujuan/objektif khusus dan yang
berhubungan dengan kebutuhan user dan desain sistem.
b. Menyiapkan model yang sederhana akan tetapi menyeluruh
sistem yang akan diajukan.
c. Menampilkan semua sumber
daya yang tersedia untuk mengimplementasikan dan merawat sistem.
d. Mengidentifikasi asumsi
kritis dan masalah yang belum teratasi yang mungkin berpengaruh terhadap desain
sistem akhir.
Sedangkan format dari proposal desain ini sangat
berfariasi akan tetapi mengandung hal-hal di atas.
Prinsip Dasar Desain
Ada 2 prinsip dasar desain,
a.l:
1. Desain sistem monolitik.
Ditekankan pada integrasi sistem. Resource mana yang bisa diintegrasikan untuk
memperoleh sistem yang efektif terutama dalam cost.
2. Desain sistem modular.
Ditekankan pada pemecahan fungsi-fungsi yang memiliki idependensi rendah
menjadi modul-modul (subsistem fungsional) yang terpisah sehingga memudahkan
kita untuk berkonsentrasi mendesain per modul. Sebuah sistem informasi dapat
dipecah menjadi 7 subsistem fungsional, a.l: data collection, data processing,
file update, data storage, data retrival, information report dan data
processing controls.
Petunjuk umum dalam desain
subsistem fungsional sebuah sistem informasi:
1. Sumber data sebaiknya hanya
dikumpulkan sekali sebagai input ke sistem informasi.
2. Akurasi sumber data sangat
tergantung pada banyaknya langkah untuk me-record, collect dan prepare data
untuk prosessing. Semakin sedikit langkah semakin akurat.
3. Data yang dihasilkan dari sistem berbasis komputer
sebaiknya tidak dimasukkan lagi ke sistem.
4. Pewaktuan yang diperlukan
untuk mengumpulkan data harus lebih kecil dari pewaktuan informasi tersebut
diperlukan.
5. Perlu pemilihan cara
pengumpulan data yang paling optimal
6. Pengumpulan data tidak harus
on-line, melainkan tergantung dari kebutuhan informasi.
7. Semua sumber data harus
dapat di validasi dan diedit segera setelah di kumpulkan.
8. Data yang sudah divalidasi,
sebaiknya tidak divalidasi pada proses selanjutnya.
9. Total kontrol harus segera
di cek lagi sebelum dan sesudah sebuah aktifitas prosesing yang besar
dilakukan.
10. Data harus dapat disimpan
hanya di 1 tempat dalam basis data kecuali ada kendala sistem.
11. Semua field data sebaiknya
memiliki prosedur entri dan maintenance.
12. Semua data harus dapat
dicetak dalam format yang berarti untuk keperluan audit.
13. File transaksi harus di
maintain paling tidak dalam 1 siklus update ke basis data.
14. Prosedur backup dan security
harus disediakan untuk semua field data.
15. Setiap file non sequential
perlu memiliki prosedur reorganisasi secara periodik.
16. Semua field data harus
memiliki tanggal update/akses penyimpanan terakhir.
Untuk menganalisa sistem secara efektif, kita
membutuhkan lebih dari sekedar perangkat permodelan; yaitu metode. Metode ini
dari waktu ke waktu berubah sesuai dengan perkembangan teknologi. Siklus ini
cenderung menglami perubahan yang berarti dengan ditemukannya bahasa generasi
keempat dan terakhir generasi kelima dimana pendekatan dengan paradigma
object-oriented dan kompatibilitas antar model.
Pada dasarnya ada dua metode pendekatan dalam
membangun sistem, yang pertama yaitu top-down. Pada metode ini sistem yang
diturunkan dari pemetaan secara global yang kemudian akan menurun ke arah yang
lebih deskriptif. Metode ini dianalogikan sebagai pembuatan rumah yang dimulai
dari aspek yang paling mendasar yaitu pondasi hingga ke bagian terkecil
misalnya sebuah kran pada kamar mandi. Metode kedua yaitu bottom-up, dimana
sistem dipetakan dari satuan terkecil sehingga ke satuan terbesar, misalnya
perakitan mobil. Pada awal 1980_an mulai dikenal teknik pendesainan terstruktur
dengan menggunakan konsep pararel dan siklus, misalnya antara uji coba program
dan pemrograman dapat dilakukan kerja pararel dan seandainya ada sesuatu yang
salah ketika implementasi maka dilakukan survey, analisa dan desain ulang yang
menggantikan metode pendesainan klasik yang cenderung serial.
Pada prinsipnya aktivitas pendesainan sistem secara
terstruktur melingkupi :
§ Survey
; berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-kesalahan dalam
sistem lama, menetapkan tujuan perancangan, mengajukan usulan otomasi sistem
yang layak dan dapat diterima, dan menyiapkan laporan survey yang berisi
tentang segala sesuatu, pada poin di atas.
§ Analisa sistem ; menggabungkan laporan survey dan kebijakan pemakai menjadi
spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan permodelan.
§ Desain
; mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai.
§ Implementasi ; merepresentasikan hasil desain ke dalam pemograman.
§ Uji coba desain ; menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.
§ Testing akhir ; menguji sistem secara keseluruhan.
§ Deskripsi prosedur ; pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk pemakaian dan
pengoperasian.
§ Konversi database ; mengkonversi data, soalnya kata data sudah berarti jamak pada sistem
sebelumnya.
§ Instalasi ; aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup, serah terima manual,
perangkat keras dan pelatihan pemakaian.
Pada
dasarnya ada dua metode pendekatan dalam membangun sistem, yaitu :
v Top-down. Pada
metode ini sistem yang diturunkan dari pemetaan secara global yang kemudian
akan menurun ke arah yang lebih deskriptif. Metode ini dianalogikan sebagai
pembuatan rumah yang dimulai dari aspek yang paling mendasar yaitu pondasi
hingga ke bagian terkecil misalnya sebuah kran pada kamar mandi.
v Bottom-up, dimana
sistem dipetakan dari satuan terkecil sehingga ke satuan terbesar, misalnya
perakitan mobil.
Pada prinsipnya aktivitas pendesainan sistem secara
terstruktur melingkupi :
§ Survey ; berfungsi
untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-kesalahan dalam sistem lama, menetapkan
tujuan perancangan, mengajukan usulan otomasi sistem yang layak dan dapat
diterima, dan menyiapkan laporan survey yang berisi tentang segala sesuatu,
pada poin di atas.
§ Analisa
sistem ; menggabungkan laporan survey dan kebijakan pemakai
menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan permodelan.
§ Desain ; mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai.
§ Implementasi ; merepresentasikan hasil desain ke
dalam pemograman.
§ Uji coba
desain ; menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.
§ Testing akhir ; menguji sistem secara keseluruhan.
§ Deskripsi
prosedur ; pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk
pemakaian dan pengoperasian.
§ Konversi
database ; mengkonversi data, soalnya kata data sudah berarti
jamak pada sistem sebelumnya.
§ Instalasi ; aspek
terakhir yang mesti dilakukan mencakup, serah terima manual, perangkat keras
dan pelatihan pemakaian.
TIM PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI
| Pemakai Akhir (end-user)
Orang yang memakai system informasi
atau informasi yang dihasilkan system informasi. Dalam organisasi,pemakai
internal dapat diklasifikasikan menjadi :
1.
Staf
2.
Manajer
tingkat rendah
3.
Manajer
tingkat menengah
4.
Manajer
tingkat atas, dan
5.
Pekerja
berpengetahuan
| Spesialis teknologi informasi
Orang yang bertanggung jawab terhadap
kelangsungan operasi dan pengembangan system informasi. Umumnya orang2 ini
berada dibawah bagian atau departemen Pengolahan Data Elektronik (PDE).
Tugas Personil yang berperan dalam
pengembangan dan operasi system informasi :
1. Operator, bertugas mengoperasikan komputer dan
peralatan pendukung
2. Analis Sistem (System Analyst), bertugas sebagai
antarmuka antara pemakai informasi dan system informasi.Bertanggung jawab
menerjemahkan kebutuhan pemakai menjadi rancangan basis data dan aplikasi
3. Pemrogram Aplikasi (Application Programmer), bertugas membuat
suatu aplikasi (program komputer) yang dibuat berdasarkan spesifikasi yang
dibuat oleh analis sistem.
4. Analis Pemrogram(Analyst / Programmer), bertugas sebagai
pemrogram dan sekaligus analis system.
5. Pemrogram system (System Programmer), mempunyai tugas
khusus yaitu membuat program yang berhubungan dengan operasi internal komputer
dan periferal.
6. Administrator Basis Data (Database Administrator / DBA), bertanggung jawab
terhadap struktur data dalam basis data yg digunakan dalam organisasi.
7. Teknisi Komunikasi Data / Spesialis Komunikasi Data, bertanggung jawab
terhadap masalah komunikasi data dan jaringan computer
8. Teknisi Perawatan Sistem, bertanggung jawab
terhadap kelangsungan operasi perangkat keras.Disebut juga hardware engineer.
9. Webmaster, bertangung jawab terhadap halaman web yang
dimiliki organisasi.
Auditor
PDE (EDP Auditor), bertanggung jawab memastikan bahwa sistem
informasi yang berbasis komputermemenuhi azas2 akuntansi dan pengauditan
sehingga keamanan data dalam sistem terjamin.
1X2 Bitcoin Casino | Best Bitcoin Casino Sites & Bonuses
BalasHapus1X2 Bitcoin 인카지노 Casino is a cryptocurrency betting site which focuses on creating the best Bitcoin online casino by 1xbet providing the latest and best Bitcoin games. 바카라사이트 This site is